Maserati saat ini memang diketahui tengah mempersiapkan kelahiran supercar terbaru mereka untuk menggantikan MC12 Stradale yang akan diluncurkan pada 2015 mendatang.
Mobil ini akan menggunakan banyak komponen dan teknologi dari LaFerrari, minus sistem hybrid-nya. CEO Maserati Harald Wester menolak memberi konfirmasi, namun, dia mengisyaratkan kalau hal itu sangat mungkin jadi kenyataan.
"Fokus bagi kami saat ini adalah meningkatkan penjualan, tapi ada kesempatan," katanya seperti detikOto kutip dari Autocar.
Banyak laporan menyebutkan kalau supercar Maserati ini akan menggunakan sasis dan suspensi dari LaFerrari serta berbagai atribut dari supercar Italia itu. Untuk mesinnya, Maserati memiliki pilihan, bisa menggunakan mesin V12 berkekuatan 789 bhp tanpa motor listrik milik LaFerrari atau menggunakan mesin V8 3.8 liter terbaru Maserati Quattroporte.
Namun yang pasti, apa pun mesin yang dipilih Maserati, mobil ini diproyeksi akan lebih ringan dari LaFerrari karena tidak menggendong baterai dan motor listrik.
Bila hal itu jadi kenyataan, maka ini adalah kali kedua supercar Ferrari dicomot Maserati. Sebelumnya, MC12 juga sudha menggunakan Enzo sebagai basisnya meski kekuatan mesin dikurangi dari 651 bhp di Enzo menjadi hanya 620 bhp di MC12. Pun begitu dengan kecepatan puncaknya dikurangi dari 217 di Enzo menjadi 205 mph di MC12.
Kehadiran penerus dari MC12 ini pun dapat dijadikan alternatif bagi pecinta otomotif dunia. Sebab LaFerrari hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, 499 unit saja.
Selain supercar terbaru, Maserati dikabarkan juga akan melahirkan sebuah mobil sport baru yang mengambil basis dari Alfa Romeo 4C. Mobil sport yang akan lahir di 2015 ini diprediksi akan menjadi lawan bagi Porsche 911.
Selain itu, meski mengatakan mobil listrik adalah sebuah omong kosong, Maserati menurut Wester, mau tidak mau akan membuat mobil yang lebih ramah lingkungan. Paling tidak bila memang bukan listrik, sistem hybrid bisa jadi pilihan.
"Jika kami melakukannya, itu akan murni untuk memenuhi peraturan emisi," katanya.
"Tidak ada masalah di bisnis untuk itu, dan peraturan yang mengatakan mobil listrik memberikan emisi nol adalah omong kosong. Tetapi jika peraturan menuntutnya, kita harus pertimbangkan itu," lugasnya.
Sumber : Syubhan Akib - detikOto
Posting Komentar